Pertandingan melawan AS Roma tadi malam memang berakhir imbang. Meski hasil yang cukup bagus mengingat bermain Stadion Olympico, tetap saja rasa saya masih merasa kecewa. Bermain dikandang lawan, Inter mampu menampilkan permainan yang bagus dan memperlihatkan determinasi untuk menekan lawan. Kedua tim saling menekan dan menciptakan beberapa peluang. Pada menit ke 40, Inter nyaris saja kebebolan. Tembakan keras El Sharaawy dari dalam kotak pinalti masih bisa dimentahkan Handanovic…!!! Fiuhh.. Saya cukup takjub dengan penyelamatan tersebut karena jaraknya cukup dekat. [tepuk tangan dan menghela nafas].
Inter U15 Jawara Nike Premier Cup
Entah sudah berapa piala yang berhasil digondol oleh akademi Inter dengan berhasil menyabet juara satu, baik liga maupun turnamen untuk level junior. Teranyar, Inter U15 berhasil menjadi jawara Nike Premiere Cup dengan menumbangkan perlawanan AS Roma. Pada laga final tersebut, anak asuh Stefano Bellinzaghi mendapat perlawanan yang alot di babak pertama. Baru di babak kedua, Vergani berhasil memecah kebuntuan dengan sundulan di menit 49 setelah memanfaatkan assist dari Ansani.
Roma semakin bermain ngotot setelah tertinggal satu gol. Mereka berusaha untuk mencetak gol untuk menyamakan kedudukan. Namun, Inter tetap mampu mengontrol jalannya permainan dan menggandakan keunggulan mereka di injury time babak kedua. Vergani kembali mencetak gol keduanya pada pertandingan tersebut. Memanfaatkan kelengahan pemain tengah Roma, dia berhasil merebut bola dan melepaskan diri dari penjagaan beberapa pemain lawan. Gol keduanya memastikan gelar juara.
Kemenangan ini tentunya menambah koleksi piala di lemari Inter. Pencapaian akademi Inter menjadi juara seakan memberikan bukti bahwa, Inter mempunyai tim muda yang hebat. Berkembang tidaknya mereka tergantung dari seberapa percaya klub terhadap pemain muda binaannya. Semoga kelak para pemain tersebut dapat berkostum biru hitam di level senior.
Berikut cuplikan pertandingan final Nike Premiere Cup 2016
[repost] Pau De La Fuente, Bakat dari Spanyol
Satu lagi pemain muda berbakat yang saat ini membela junior berreti (satu strip dibawah tim primavera). Pemain tersebut bernama lengkap Paulino De La Fuente Gomez. Pemain berkebangsaan spanyol lahir pada tanggal 27 Juni 1997 bergabung dengan tim junior Inter pada tahun 2013. Sebelum bergabung dengan Inter, dia mengawali karir sepakbolanya di tanah kelahiran, Spanyol, tepatnya di klub Basander. Beberapa klub besar seperti Real Madrid, Barcelona, Chelsea dan Atletico Madrid sempat tertarik dengan bakat pemain, akan tetapi Inter mampu bergerak lebih cepat dan mendapakan talenta muda Spanyol.
Continue reading [repost] Pau De La Fuente, Bakat dari Spanyol
[repost] Davide Merola, potensi dari Primavera Inter
Continue reading [repost] Davide Merola, potensi dari Primavera Inter
Selamat Datang Benitez
Terjawab sudah teka-teki siapa yang melatih Inter Milan, Rafael Benitez. Mantan Arsitek Liverpool tersebut resmi sebagai pelatih Inter Milan seperti yang di beritakan di situs resmi Inter bahwa RB telah mencapai kata sepakat dengan Morati.
“Rafael Benitez akan diperkenalkan kepada media dalam konferensi pers di Centro Sportivo Angelo Moratti, Appiano Gentile, pada Selasa 15 Juni pukul 12:00 (waktu setempat),” demikian lanjut statemen tersebut. selengkapnya
Benitez… Kutunggu Jasamu
Setelah Jose Mourinho resmi menukangi Real Madrid, praktis kursi jabatan pelatih Inter Milan kosong. Beberapa minggu ini ada beberapa nama pelatih besar yang menjadi pembicaraan hangat untuk menjadi suksesor JM. Terdapat dua kandidat yang semkin mengerucut yaitu Fabio Capello dan Rafael Benitez.
Awalnya Fabio Capello menjadi kandidat terkuat melatih Inter Milan. Akan tetapi, spekulasi itu sirna setelah FB memperpanjang kontrak nya dengan The Three Lion. Nama terakhir yang di sebut santer di bicarakan akan menjadi pelatih Inter Milan. Bahkan di situs resmi Inter Milan dikatakan RB telah mencapai kata kesepakatan -yang juga diberitakan detiksport.
Mourinho: Inter Adalah Mesin Kemenangan
Mohammad Resha Pratama – detiksport
AFP
Milan – Performa Inter Milan musim ini dinilai Jose Mourinho sangatlah meyakinkan, sampai-sampai ia mengibaratkan Nerazzurri seperti sebuah “mesin kemenangan”.
Inter hingga pekan ke-17 masih kokoh berada di puncak klasemen Seri A, memiliki 42 poin hasil dari 13 kemenangan, tiga seri dan hanya sekali menderita kekalahan. Di Liga Champions, meski sedikit tersendat, Zavier Zanetti cs mampu melangkah ke babak 16 besar untuk berhadapan dengan Manchester United.
Hebatnya penampilan Inter tersebut dinilai pelatih berpaspor Portugal itu sama hebatnya dengan tim yang ia tangani saat di Liga Inggris tahun 2004, yaitu Chelsea.
Materazzi Sulit Tembus Tim Utama
MILAN – Sejak Jose Mourinho melatih Inter Milan, Marco Materazzi kesulitan untuk menembus tim utama I Nerazzurri. Materazzi dikabarkan mulai frustasi dengan keadaan ini.
Ya, Materazzi merupakan salah satu pemain yang dirugikan, sejak Mourinho memutuskan untuk membesut Inter pada awal musim. Dia kesulitan menembus tim utama The Special One.
Mourinho: Juve Tidak Bertahan Lama!
MILAN – Juventus menempel ketat Inter Milan di puncak klasemen Serie A. Tapi, pelatih Inter Jose Mourinho menilai kesuksesan Juve itu tidak akan bertahan lama.
Juve berhasil menempel ketat pemuncak klasemen Serie A I Nerazzurri dengan nilai sama 24, setelah mengalahkan Genoa dengan skor 4-1 di Olimpico, Jumat (14/11/2008) kemarin.
Mourinho Dibela Gasperini
Genoa – Hubungan Jose Mourinho dengan pers Italia tengah memanas. Beruntung baginya, ia dibela manajer Genoa, Gian Piero Gasperini. Apa kata Gasperini soal The Special One?
Sejak ditunjuk menjadi pelatih Inter Milan di awal musim ini, gerak-gerik Mourinho memang tak pernah lepas dari pantauan media Italia. Sikapnya yang suka blak-blakan dalam berkomentar kerap menjadi santapan empuk para jurnalis di “Negeri Pizza”.