Sejarah six sigma motorola (dikutip dari buku six sigma way oleh Peter S. Pande dkk)

Pada tahun 1980an dan awal 1990an, Motorola merupakan salah satu dari banyak korporat AS dan Eropa dimana produk yang mereka luncurkan (bersama-sama dengan makanan dan snack lainnya) dimakan oleh para pesaing dari jepang. Dan pemimpin atas Motorola mengakui bahwa kualitas produknya mengerikan. Mereka berada pada (mengutip veteran six sigma) “dalam area luka”. Seperti banyak perusahaan waktu itu, Motorola tidak mempunyai sebuah program kualitas. Motorola mempunyai beberapa program, tetapi pada tahun 1987, keluar sebuah pendekatan baru dari sector komunikasi Motorola –pada saat itu dikepalai oleh Georghe Thiler yang kemudian menjadi top executive di Kodak- konsep perbaikan inovatif itu adalah “six sigma”.

Six sigma memberikan kepada Motorola –sekarang ini yang diberikan jauh lebih banyak- sebuah cara yang sederhana dan konsisten untuk melacak dan membandingkan kinerja dengan persyaratan pelanggan (ukuran six sigma) dan sebuah target ambisius dari kualitas yang sempurna secara proaktif (tujuan six sigma)

Sebagaimana six sigma menyebar ke seluruh perusahaan –dengan dukungan kuat chairman Motorola, Bob Galvin- six sigma memberikan “otot” ekstra kepada Motorola untuk mencapai tujuan-tujuan yang ada pada saat itu seperti tidak mungkin: target awal pada tahun 1980an sebesar 10 kali peningkatan pada lima tahun, diperkecil menjadi tujuan 10 kali peningkatan setiap 2 tahun –atau 100 kali dalam 4 tahun. Meskipun sasaran six sigma penting, tetapi perhatian lebih banyak diberikan kepada rata-rata peningkatan dalam proses dan produk.

“Perubahan” Motorola dalam jangka panjang sama luar biasanya dengan hasil yang dicapai General Electric hanya dalam waktu beberapa tahun. Hanya 2 tahun setelah menggunakan six sigma, Motorola mendapat penghargaan dari Malcolm Baldrige National Quality Award. Karyawan total perusahaan naik dari 71.000 menjadi lebih dari 130.000. Namun demikian, dala decade antara permulaan six sigma pada tahun 1987 dan 1997, prestasi-prestasi yang dicapai Motorola adalah :
1.    Pertumbuhan 5 kali lipat dalam penjualan, dengan laba meningkat hampir 20% pertahun.
2.    Penghematan kumulatif berdasarkan usaha-usaha six sigma ditetapkan pada $14 miliar
3.    Pendapatan harga saham Motorola ditutup pada rate tahunan 21,3%

Hal yang dicapai Motorola pada tingkat korporat adalah produk dari ratusan usaha perbaikan individual yang mempengaruhi rancangan produk, pemanufakturan dan jasa di semua unit bisnisnya. Motorola telah menerapkan six sigma sebagai sebuah cara untuk mentransformasikan bisnis, sebuah cara yang didorong oleh komunikasi, pelatihan, kepemimpinan, teamwork, pengukuran dan focus kepada pelanggan.

2 thoughts on “Sejarah six sigma motorola (dikutip dari buku six sigma way oleh Peter S. Pande dkk)

Leave a reply to toro Cancel reply